OKTOBER 2018

BEAT – BEAT – BEATEN

“Apa yang bisa dihasilkan oleh seniman di tengah situasi perang yang keji?
Tak ada! Dan yang lahir hanyalah tinja.”
(Kaum Dada)

 

Begitulah hujatan nihilistik kelompok yang berdiri pada tahun 1915 sebagai protes atas perang dunia pertama. Keadaan kemanusiaan yang memporak-porandakan hubungan masyarakat melahirkan gerakan perlawanan pada nilai yang dianggap mapan dalam kesenian; Anti-art!.

Potongan teks dari beragam sumber digunting dan dihimpun hingga tidak jelas lagi pola yang terbentuk, vulgarisme dan beragam bentuk lainnya yang semakin membuat semua hal menjadi begitu miskin dan hina. Karena perang dan kekacauan tidak menciptakan suasana kondusif dan cenderung menumpulkan daya estetik.

Sekitar tiga dekade setelahnya meledak lagi perang dunia kedua. Di tengah situasi perang yang kembali bergejolak, muncul eksplorasi bentuk baru dalam seni. Berbeda bentuk namun masih membawa gagasan yang sama. Satu diantaranya muncul dari mahasiswa sastra yang bertemu di Columbia University dan mendapati nama mereka dengan sebutan Beat.

Jack Kerouac dan Allen Ginsberg menjadi penggagas grup awal Beat. Nama lain seperti Lucien Carr, John Clellon Holmes, dan Neal Cassidy juga masuk dalam anggota awal Beat, meskipun mereka kurang berpengaruh dari yang lain.

Alkohol, candu, persetubuhan yang menyimpang, narkoba, musik jazz liar, dan terutama yang paling esensial adalah kebebasan merupakan gagasan dasar yang selalu dibawakan. Meskipun bersikap anti kemapanan dan cenderung menolak pola-pola akademis, para Beats termasuk dalam kumpulan mahasiswa yang berpendidikan. Intelektualitas dan kebebasan (bahkan cenderung liar) yang membuat karya mereka sangat berpengaruh hingga hari ini, seperti ide cerita film Blade Runer yang berasal dari frasa yang digunakan pada novel Burroughs hingga gerakan Queer dan isu Gay Liberation yang masih relavan untuk dirujuk pada karya para Beats.

Bulan oktober ini, Café Society Sinema akan menayangkan lima film tentang generasi awal Beat. Di minggu akhir, akan diputar dokumenter yang memakai footages pribadi teman William S Burroughs yang akan membuat kedekatan dengan Beats.

 

(Arie Kama)

killyourdarlings-re-1

2 Oktober 2018
Kill Your Darling ( John Krokidas | 2013 | 104 menit)

Kisah Allen Ginsberg dijadikan perspektif awal mula pertemanan penggagas Beat dan bagaimana kenakalan janggal dari mahasiswa bisa berujung kematian David Kammerer, salah satu teman dekat mereka sendiri.

howl-re

9 Oktober 2018
Howl (Rob Epstein, Jeffrey Freidman | 2010 | 90 menit)

Howl, puisi panjang sekaligus Beats milestone dari Allen Ginsberg yang mempertanyakan kebudayaan dan politik Amerika, menuai perdebatan mengenai sejarah Amerika hingga masuk meja persidangan. Film ini dilengkapi dengan animasi penggambaran imajinasi dalam puisinya.

on-the-road-re

16 Oktober 2018
On the Road (Walter Salles | 2012 | 140 menit)

Membatalkan pernikahan dan memulai perjalanan panjang, menginspirasi Jack Karouac menulis On the Road, karya naratif perjalanannya yang melejitkan namanya.

naked-re

23 Oktober 2018
Naked Lunch (David Cronenberg | 1991 | 115 menit)

Kerumitan dan kengerian novel Naked Lunch berhasil digambarkan David Cronenbreg. Peralihan wahana dengan gaya, penggunaan bahasa dan imajinasi yang memutar-balikkan bentuk pemujaan kesucian estetika menjadi begitu profan dan hina.

william-s-burroughs-a-man-within-re

30 Oktober 2018
William S Burroughs: A Man Within (Yony Leyser | 2010 | 90 menit)

Dokumenter tentang William S Burroughs, pengarang cerita Naked Lunch yang juga merupakan ‘tetua’ Beats yang akrab dengan heroin, lubang pantat dan segala hal yang tidak mudah untuk disukai.