MEI 2018
Dokumenter Bukan Yha???
Pernahkah kita duduk menonton dan mempertanyakan kebenaran film yang kita tonton? Sebuah standar personal dan otomatis kita labelkan kepada film-film non-fiksi, seperti dokumenter, bahwa dirinya menyampaikan sebuah narasi kreatif soal kejadian yang aktual, sehingga tak mungkin darinya menyampaikan hal yang menyesatkan, kan?
Dari sinilah dapat muncul perdebatan mengenai sekat-sekat dalam pemberian label docufiction, docudrama, mockumentary, dan sebutan lainnya. Padahal, fluiditas bentuk film semakin menjadi, ketika dokumenter bersifat kefiksi-fiksian dan film fiksi bersifat kedokumenteran. Dokumenter dan fiksi sekarang saling mengambil khas yang dimiliki satu sama lain. Misalnya dengan wawancara tokoh fiktif, alur dokumenter yang narasinya terdengar seperti karangan, maupun penyajian data-data yang belum tentu benar, bahkan menyampaikan konspirasi-konspirasi. Di bulan Mei ini, Café Society ingin mengangkat debat sekat yang tidak akan habis.
Beberapa film pilihan Café Society bulan Mei ini dapat menangkap beberapa kejadian unik dimana kebenaran dan bentuk dari film itu sendiri dapat dipertanyakan. Moana karya Robert Flaherty (1926) merupakan film docufiction pertama, Flaherty beretnografi masyarakat Samoa tetapi dengan tokoh fiktif bernama Moana. Sedangkan film kedua, Behind the Yellow Door karya Karya Lucas Vernier (2015) berupa dokumenter imajinatif dimana seorang almarhum fotografer bercerita mengenai karya-karyanya, dipertanyakanlah kebenarannya dalam kemampuan orang meninggal untuk bercerita mengenai hidupnya. Film ketiga berupa dokumenter mengenai Gereja Scientology, My Scientology Movie (2017) menceritakan eksplorasi seorang Louis Theroux mendapatkan informasi mendalam mengenai sekte ini.
Pada tahun 2014 silam, Taika Waititi dan Jermaine Clement mengeluarkan sebuah mockumentary What We Do In the Shadows, ternyata lain yang low budget dengan latar dan tokoh yang sama. What We Do In the Shadows: interviews with some vampires (2005) dibuat juga oleh mereka, sama mengenai tiga orang vampir yang tinggal di Selandia Baru. Zeitgeist (2007) sebagai film terakhir berisikan teori-teori konspirasi yang membuat kita terus bertanya-tanya mengenai kebenaran dan bagaimana the truth disampaikan dan direproduksi.
Rugun Sirait
8 Mei 2018
Moana | Robert Flaherty | 1926 | 98 min
Flaherty membuat sebuah film etnografi masyarakat Samoa melalui seorang tokoh fiktif bernama Moana.
15 Mei 2018
Behind the Yellow Door | Lucas Vernier | 2015 | 83 mins
Dibalik sebuah pintu kuning, tinggalah seorang Lutz Dille, fotografer masa perang dunia yang telah meninggal. Ia menceritakan kembali kisah dibalik foto-foto yang diambil olehnya.
22 Mei 2018
The Scientology Movie |John Dower | 2017 | 99 mins
Gereja Scientology sebagai sebuah organisasi bersifat sangat misterius, Louis Theroux, seorang documentary filmmaker dalam sebuah misi untuk masuk ke dalamnya. Dokumenter ini menangkap perjalanan eksploratifnya dalam menguak Gereja Scientology.
22 Mei 2018
What We Do in The Shadows: interviews with some vampires | Taika Waititi & Jermaine Clement | 2005 | 28 mins
Di daerah sub-urban ibukota Selandia Baru, tinggallah beberapa vampir dalam sebuah flat. Untuk menangkap keseharian para vampir, sebuah kru dokumenter televisi mengikuti mereka kemana-mana.
29 Mei 2018
Zeitgeist | Peter Joseph | 2005 | 110 mins
Konspirasi-konspirasi mengenai dunia yang membuat penonton berfikir kembali dan menjadi lebih kritis.